GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

BEMNus Gelar Pengukuhan & Diskusi Publik di UIN Sunan Kalijaga: Mahasiswa sebagai Agen Perubahan untuk Indonesia Emas 2045

Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara) menggelar acara Pengukuhan & Diskusi Publik di CH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Foto: Dok/Ist).

Suara Time, YogyakartaBadan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara) menggelar acara Pengukuhan & Diskusi Publik bertajuk “Mahasiswa dalam Asta Cita: Tantangan, Peran, dan Pembangunan Berkelanjutan” di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Sabtu, 8 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh akademisi, praktisi, serta mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta untuk membahas peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.  

Diskusi ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D; Wakapolda DIY, BRIGJEN. POL. Adi Vivid A.B., S.I.K., M.Hum., M.S.M; Dr. Puspita Wijayanti, MMRS, seorang dokter sekaligus aktivis sosial; serta Sekretaris Daerah BEM Nusantara DIY 2024, Saverius Saputra Hamur. Acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan pertunjukan tarian Nusantara oleh mahasiswa ISI Yogyakarta, disusul dengan menyanyikan Indonesia Raya, Hymne BEM Nusantara, dan Hymne UIN Sunan Kalijaga. Sambutan pertama disampaikan oleh Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Umar Maruf, yang menegaskan bahwa BEM Nusantara memiliki peran strategis dalam mengembalikan peta gerakan mahasiswa di Yogyakarta sebagai pusat pergerakan nasional.  

Rektor UIN Sunan Kalijaga menyoroti pentingnya Asta Cita sebagai pedoman utama menuju Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keadilan sosial, kebebasan berekspresi, serta penguatan sumber daya manusia unggul demi pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, Koordinator Daerah BEM Nusantara DIY, Mohm. Rafli Ilham, menekankan bahwa perjuangan mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa BEM Nusantara harus menjadi wadah jejaring nasional dan kontrol sosial yang konstruktif terhadap kebijakan pemerintah.  

Dalam diskusi publik, Wakapolda DIY, BRIGJEN. POL. Adi Vivid A.B., menyoroti bagaimana sejarah Indonesia telah membuktikan bahwa pemuda adalah agen perubahan dengan potensi besar dalam mendorong pergerakan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya pemuda untuk tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah serta aktif menciptakan solusi konkret bagi tantangan sosial yang ada. Sementara itu, Dr. Puspita Wijayanti menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam mengawal dan menganalisis kebijakan pemerintah. Ia menekankan bahwa Asta Cita harus menjadi pedoman transformasi yang inklusif, bukan hanya menguntungkan segelintir pihak. Ia juga menyoroti persoalan ketimpangan gender dalam aspek ekonomi, terutama dalam akses perempuan terhadap sumber daya keuangan.  

Saverius Saputra Hamur menegaskan bahwa Asta Cita harus mampu memperkokoh ideologi Pancasila, pembangunan berkelanjutan, serta kemajuan teknologi. Ia juga mengingatkan bahwa mahasiswa saat ini harus lebih peka terhadap realitas sosial dan tidak hanya terbatas pada sosialisasi, tetapi juga harus mampu melakukan aksi nyata dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kesimpulannya, diskusi ini menegaskan bahwa mahasiswa harus berperan aktif sebagai agen perubahan dengan menguasai data, melakukan kajian berbasis riset, serta memanfaatkan teknologi digital sebagai media edukasi dan advokasi. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.  

Acara diskusi dan pengukuhan BEM Nusantara ini kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan gagasan mereka terkait peran mahasiswa dalam mewujudkan Asta Cita. Sebagai bagian dari rangkaian acara, peserta diajak untuk berpartisipasi dalam dua kegiatan menarik, yaitu Bilik Suara dan Cek Kesehatan Gratis. Dalam Bilik Suara, peserta dapat memasuki ruang khusus untuk menyampaikan aspirasi, keluh kesah, atau curhatan mereka melalui alat perekam. Topik yang dibahas bebas, mulai dari pendidikan, lingkungan, kebebasan, hak-hak, ide-ide kreatif, hingga pengalaman pribadi seperti percintaan. Semua rekaman bersifat anonim, dan beberapa rekaman terpilih berpotensi dijadikan podcast atau bahkan diolah menjadi sebuah lagu.  

Selain itu, tersedia layanan Cek Kesehatan Gratis bagi peserta yang ingin memeriksakan kondisi tubuh mereka. Dengan mengunjungi lokasi pemeriksaan kesehatan, peserta dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka secara umum dan mendapatkan saran dari tenaga medis yang bertugas. Dengan adanya kedua kegiatan ini, diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan wawasan baru dari diskusi yang telah berlangsung, tetapi juga memiliki kesempatan untuk menyalurkan suara mereka serta menjaga kesehatan sebagai bagian dari kepedulian terhadap diri sendiri dan masyarakat.  

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam membangun Indonesia yang lebih baik, sehat, dan inklusif. Pengukuhan dan diskusi publik yang digelar BEM Nusantara ini membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan semangat Asta Cita, mahasiswa diharapkan terus menjadi penggerak perubahan yang berlandaskan riset, teknologi, dan kolaborasi yang kuat dengan pemerintah serta masyarakat. Acara ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah nyata dalam menegaskan bahwa peran mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan tidak bisa diabaikan. Ke depan, mahasiswa harus semakin aktif dalam menghadapi isu-isu sosial, ekonomi, dan politik demi menciptakan Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan.

Komentar0

Type above and press Enter to search.