Ilustrasi- (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Kolom - Sragen, sebuah kabupaten di Jawa Tengah,
memiliki potensi besar untuk mengembangkan pengelolaan sumber daya air yang
lebih modern dan berkelanjutan. Dalam sketsa rencana terbaru, daerah ini tengah
menjajaki konsep pembangunan embung multifungsi berbasis teknologi Internet of
Things (IoT), yang digadang-gadang dapat memberikan solusi irigasi sekaligus
mendongkrak perekonomian lokal melalui pariwisata.
Terinspirasi
dari NTB
Rencana ini terinspirasi dari
keberhasilan pengelolaan embung di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang telah
membuktikan dirinya sebagai solusi irigasi bagi petani di daerah dengan curah
hujan rendah. Lebih dari itu, embung di NTB telah berkembang menjadi destinasi
wisata berbasis alam, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
Di Sragen, konsep ini akan diadaptasi
dengan tambahan inovasi modern yang disesuaika ke n dengan kebutuhan masyarakat
setempat. Meskipun masih dalam tahap perencanaan, embung multifungsi ini
diharapkan dapat menjadi proyek percontohan untuk pengelolaan sumber daya air yang
lebih efektif dan efisien.
Teknologi
IoT sebagai Pembeda
Salah satu fitur utama dari konsep embung
multifungsi di Sragen adalah penerapan teknologi IoT. Teknologi ini
memungkinkan pemantauan volume dan kualitas air secara real-time melalui sensor
canggih yang terhubung dengan sistem digital. Data yang dihasilkan akan
mempermudah pengelolaan embung, termasuk mendeteksi potensi kebocoran,
memberikan informasi cuaca, serta menyediakan jadwal irigasi yang lebih akurat
untuk petani.
Meski baru sebatas rencana, teknologi IoT
ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan memberikan
transparansi dalam pengelolaan embung. Dengan pendekatan ini, Sragen berupaya
mengadopsi praktik modern untuk menjawab tantangan sumber daya air di masa
depan.
Peluang
Wisata dan Pengembangan Ekonomi
Tidak hanya untuk irigasi, embung
multifungsi ini juga direncanakan untuk menjadi pusat rekreasi bagi masyarakat.
Berbagai fasilitas, seperti taman, area olahraga, yang akan dirancang untuk
mendukung pariwisata lokal. Jika terealisasi, embung ini dapat menjadi daya
tarik baru yang mendatangkan wisatawan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi
melalui penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha bagi warga setempat.
Pengelolaan
Kolaboratif untuk Keberlanjutan
Dalam sketsa rencana ini, pengelolaan
embung akan melibatkan kerjasama antara pemerintah desa dan masyarakat.
Pemerintah desa berperan dalam penyediaan kebijakan dan pendanaan, sementara
masyarakat dilibatkan dalam operasional dan pemeliharaan. Pendekatan ini
diharapkan mampu menjaga keberlanjutan embung sebagai sumber manfaat ekonomi,
sosial, dan ekologi.
Mimpi
Besar untuk Sragen
Meski saat ini masih berada di atas
kertas, rencana pembangunan embung multifungsi berbasis IoT di Sragen
memberikan harapan baru bagi pengelolaan sumber daya air yang lebih modern.
Dengan mengadaptasi pengalaman sukses di NTB dan memadukannya dengan teknologi
canggih, embung ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat
mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah.
Jika rencana ini dapat diwujudkan, embung
Sragen tidak hanya akan menjadi solusi irigasi yang efektif, tetapi juga sebuah
inovasi yang memperkuat potensi ekonomi dan wisata lokal. Sragen pun berpeluang
menjadi pelopor dalam pengelolaan embung modern di Indonesia.
*) Penulis adalah Calvin Chandoko, I Wayan Harleyco Nila Putra, William Kenneth, Sebastian brendon H, dan Nathaniel Adhi Satria, merupakan mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya.
Komentar0