Kapten Ipswich Town, Sam Morsy menolak memakai ban kapten dengan warna pelangi guna menghormati agamanya. (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Jakarta - Kapten Ipswich Town, Sam Morsy, menjadi sorotan setelah menolak mengenakan ban kapten berwarna pelangi dalam pertandingan akhir pekan Premier League. Keputusan ini diambil karena keyakinan agama Morsy sebagai seorang Muslim yang taat.
Morsy menyampaikan bahwa tindakannya merupakan bentuk konsistensi terhadap prinsip dan ajaran agama yang ia anut. Pihak klub Ipswich Town mendukung sepenuhnya keputusan kapten mereka dengan menghormati kebebasan berkeyakinan yang dimiliki setiap individu.
Sikap Sam Morsy menjadikannya satu-satunya kapten di Premier League yang tidak mengenakan ban kapten berwarna pelangi selama kampanye tersebut berlangsung. Meski demikian, langkahnya tetap mendapat apresiasi dari berbagai kalangan yang menilai tindakan tersebut mencerminkan integritas pribadi yang tinggi.
Ban kapten pelangi merupakan bagian dari kampanye Premier League dalam mendukung inklusi dan keberagaman. Namun, kebijakan ini tetap memberikan ruang bagi pemain untuk mengambil keputusan sesuai dengan keyakinan mereka.
Sebagai seorang pesepak bola profesional, Morsy dikenal tak hanya karena kemampuannya di lapangan tetapi juga atas prinsip hidup yang ia pegang teguh. Sikapnya kali ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai pribadi dapat berjalan berdampingan dengan profesionalisme di dunia olahraga.
Menghormati Perbedaan dalam Dunia Olahraga
Langkah Ipswich Town yang mendukung keputusan Morsy mendapat apresiasi, mencerminkan pentingnya menghormati perbedaan keyakinan di tengah semangat inklusi. Hal ini juga menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki hak untuk tetap setia pada prinsip dan keyakinannya tanpa takut akan tekanan eksternal.
Dengan tetap menjaga performa gemilangnya di lapangan, Sam Morsy membuktikan bahwa integritas pribadi tidak harus dikorbankan demi mengikuti tren atau tekanan sosial. Sikapnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tetap teguh pada nilai-nilai yang mereka anut.
Komentar0