GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Santri Krapyak Jadi Korban Penusukan, BEMNus DIY Serukan Penguatan Keamanan Kota Pelajar

Mohammad Rafli Ilham, Koordinator BEM Nusantara wilayah D.I Yogyakarta. (Foto: Dok/Ist).

Suara Time, Yogyakarta - Jogja kembali dihadapkan dengan persoalan keamanan setelah dua santri dari Pondok Pesantren Al-Fatimiyah Krapyak mengalami luka serius akibat penusukan yang terjadi di kawasan Prawirotaman, Kota Yogyakarta, pada Rabu malam (23/10/2024). Kejadian ini menambah kekhawatiran masyarakat terkait kondisi keamanan, terutama di kalangan santri dan mahasiswa yang menuntut ilmu di Kota Pelajar.

Menanggapi peristiwa ini, Mohammad Rafli Ilham, Koordinator BEM Nusantara wilayah D.I Yogyakarta, menyampaikan rasa duka dan keprihatinan mendalam. Dalam pernyataan tertulisnya, Rafli mengungkapkan bahwa kekerasan yang menimpa dua santri tersebut sangat memprihatinkan dan menunjukkan perlunya peningkatan keamanan di Yogyakarta. Menurut Rafli, kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan ini harus mampu memberikan jaminan rasa aman bagi semua orang, khususnya generasi muda yang sedang menempuh pendidikan.

“Kejadian ini tidak boleh terulang. Yogyakarta sebagai kota pelajar memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga siapa pun yang berada di sini merasa terlindungi, terutama para santri, mahasiswa, dan generasi muda lainnya,” tegas Rafli.

Sebagai langkah konkret, Rafli mendorong adanya sinergi antara masyarakat dan aparat penegak hukum untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Ia juga meminta aparat keamanan untuk melibatkan berbagai komunitas lokal, termasuk organisasi pemuda dan mahasiswa, dalam menjaga keamanan di wilayah publik. "Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Saya meminta Polda D.I. Yogyakarta untuk mengajak semua elemen masyarakat berperan aktif agar tercipta Yogyakarta yang aman dan nyaman bagi semua," ujarnya.

Selain itu, BEM Nusantara D.I. Yogyakarta menyatakan siap bersinergi dengan Polda D.I. Yogyakarta dalam menangani isu sosial kemasyarakatan, keamanan, dan kemanusiaan. Dukungan terhadap korban penusukan santri ini mencerminkan komitmen BEM Nusantara untuk menciptakan lingkungan Yogyakarta yang lebih aman dan peduli, terutama dalam melindungi para pelajar dan santri yang menuntut ilmu di kota ini.

Komentar0

Type above and press Enter to search.