GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Puisi-Puisi Abd Wakid Abdani



Jejak Hujan; Kepada alm. Eyang Sapardi Djoko Damono


Tabah hujan bulan juni itu

Menyuguhkan mendung luka di bulan juli 

Mengisyaratkan nya pergi pada datang

Bahwa tempat kembali adalah pulang


Arif hujan bulan juni itu

Memenggal kisah di bulan juli

Basah kuyup lentik mata 

Menyanyikan lagu nestapa

Tentang lambaian paling akhirnya


Bijak hujan bulan juni itu

Menutup halaman dengan usia

Waktu yang fana menyampaikan bahwa ia baka

Dengan cinta yang sederhana ia abadi.

Yogyakarta, 23 Juli 2020.


Di dapur

Api pada tungku masih muda

Ibu pasang kuali yang baru dicuci 

Ia letakkan se-keranjang luka dan sepiring sepi

Kepul asap membumbung menyapa langit pertama


Membacakan kisah kisah  ibu yang tertulis

Tentang iba, kasih, dan tulus

Yang puncak dari semuanya adalah cinta

Di meja itu ibu sering mengulek sambal


Sesekali ia selipkan cerita

Tentang pedihnya melawan sunyi

Sabar adalah pesan paling ringan

Namun terlalu berat untuk ditapaki


Bagi kami ibu adalah air dalam gentong 

Tempat kami meneguk duka sehabis lelap

Basah kuyup meski kemarau

Sebab doa  tetap subur meski suaranya parau 


Sumenep, 27 Juni 2020


Penulis adalah Sastrawan Muda dari Pulau Madura yang sekarang aktif sebagai 

Pengurus FKMSB D.I.Y dan merupakan Kader PMII Rayon Ashram Bangsa.

Komentar0

Type above and press Enter to search.