~Wafil M
Bukan air mata yang menangis
Bukan alis yang berkedip
Dan bukan mulut yang cemberut
Tapi luka dari tawa dan harta yang dieja dalam satu masa
Tapi para berdasi yang tertawa ditengah kegagalan kita
Entah apakah semuanya sama,
Berakhir dengan penjualan idealis pada komunis
Atau hanya kita dan kakak kita yang bercerita tentang mereka
Memiliki nasib sama
Nasib yang entah benar atau salahnya
Nasib yang sudah tidak ikut pada induk sejarah kita
Dari perjalanan cinta dan asmara
yang berkoar ditengah mesin-mesin yang berselempangan
dan toa yang merekam setiap kalimat indah kita
aku bertanya pada rasa yang hilang seketika
apa pertanyaannya?
Apakah harus ada pertanyaan
Yang mengandung tanda tanya
Atau hanya kandungan dalam kata biar kayak sama
Luka ku mencecerkan darah
Dari empedu yang menggebu-gebu
Untuk melantunkan idealisme
Yang kau ajarkan disetiap waktu
Yogyakarta, 26 September 2018
Komentar0