~Wafil
Ingin ku renggut nasibmu dengan, ku
Ingin ku curi bahagiamu dengan, ku
Ingin ku usap tangismu dengan, ku
Ingin ku beri ragaku pada relung, mu
Dan kita menjadi sepasang merpati
Yang menguasi dunia bebas berdua.
Senyum mu tak akan tercicir oleh angin yang berdesakan
Karena depan wajahmu siap melahap semua taburan pedih dan kebahagiaan.
Dan, tatapan mu adalah pembunuh hati yang setia menunggu.
Dari rangkaian lekuk dan bahasa wajahmu
Aku adalah korban pembunuhan oleh teroris intoleransi
Yang dibantai dengan bibir seksimu
Yang tercabik dengan tatapanmu
Yang lupa bahwa keabadianku adalah dirimu
Berilah waktu sepenggal detik saja
Agar aku tahu antara, aku dan kamu.
Yogyakarta, 16 Mei 2018
Komentar0