Sajak; Wafil M
Pada rindu yang tak pernah gersang
Aku kecupkan hening kesetiaan pada penantian
Seusai kalam mu berganti doa kesadaran
Dari relung pipi yang mulai kusut
Dengan bekas air puja disetiap kata ku
Aku usap disetiap resap yang menyerap tembus atap
Doa bagaikan kata yang telah usang setelah diucap
Kering garing dijalan tangis perempatan
Dalam penantian, kau sebut nama pujaan
Dengan wadah indah disetiap siksaan.
Dari sabda sampai riwayat yang gentayangan
Dalam waktu tanpa malam, kesetiaan adalah perisai harapan
Dari asli ke ori
Dari palsu yang satu
Dari asli palsu dan satu ori
Adalah makna yang berkarang dalam penantian
Pada kepastian.
Aku ikhlaskan cerita cinta yang romansya
Kau dan dia
Aku kasihkan cinta dengan seribu kenangan
Kau dan dia
Aku berikan ikatan yang kau puja untuk harapan
Dari balik gedung gantung,
Aku tunggu kau dengan siapa akan bermakna dan
Aku akan bernuansa pada keabadian penantian yang terpuja bahagia mu dengannya.
- Madura, 04 Mei 2018
Komentar0