Desir angin siang menjelang sore
Masih pagi rasa ini mencari wajahmu
bunyi ginciran air dari batu kebatu mengingatkan
Jalanku tiap detik untuk wajahmu
Dimanakah wajahmu?
Meski tanpa letih aku memuja mu di setiap ijabku
Tak lupa aku berfikir inikah niatan mu
Atau karena salahku dalam teledor, mu
Hai, wajah mu?
Saya tau kau tak tahu
Saya tak tahu, jika kau tahu
Karena tahuku akan ada padamu
Seperti masa yang kutunggu,
Kau bilang dengan senyum manis di antara lambayan bibirmu
Bahwa, aku tahu kau tak tahu
Dan kita akan bertemu
Saat angin dan air sudah menyatu
Di antara gelembung rindu yang selalu menggebu
Dengan kamu wahai wajahku
Solo, 09 Maret 2018
Komentar0