Manismu menjadi alasanku
Untuk diam sebelum takdir lain membentang
Warnamu seakan jelmaan suci antara coklat dan kopi
Malam ini sabdaku di temani kursi
Bekas malam ku dan kamu
Yang baru menepi setelah disambut dengan kembang api
Sekujur rindu terurai ingat senyummu di depanku
Setengah iba pada mument tanpa rasa
Saat kalam-kalam kau sulam dengan mesra
Sayat demi sayat aku rasa disetiap jengkal kalam mu yang terbata
Sungguh aromamu manis malam ini
Ku ingat coklat mu yang ku sugukan
Dengan salah pesanan ditengah salah tingkahku
Yang ku apit dengan kalam kebohongan
Jika coklat dan kopi tak menyatu
Dengan salah arti
Ingin aku suguhkan teh murni
Agar setelah beberapa masa
Yang dipendam dengan gemerlap bulan dan bintang
Yang hujan tak lagi datang
Yang hujan datang pergi dengan pamitan
Yang dan yang selain dan sebenarnya yang
Di sini, didepan bekas dudukmu ini
Saya berikrar jika kopi dan coklat tak bisa menyatu
Maka teh manis ini akan menjadi restu
Dengan restu sesembahan Ku.
- Yogyakarta, 27 Maret 2018
Komentar0