Perlahan ku tatih kau bayangan, dan
Saat aku belai rayuan
Perlahan aku setubuhi pandangan liar
Sejenak plung!!,
Anggap kata dalam rayuanku
Tafsirku, gemericik air di gendongannya,
Menggebu seakan susu dalam kalengnya.
Tapi,
Semua butuh waktu
Semua butuh susu
Semua butuh tepung terigu
Sudahlah,
Jika semua niat itu.
Maka aku lamar kau dengan
Bismillah beserta keluargaku.
Yogyakarta, 22 September 2016
Komentar0