Tidak ada yang tau
Kapan dan dimana sekarang.
Rindu seribu abjad untuk
Melihat wajah dan meraba tubuh mu,
Menghayal dan mendengar syair yang lalu
Dengan cahaya tinta yang kau tanam dalam kalbu.
Banyuanyar,
Separuh nafas akhlak diriku
Kau tuangkan dengan merdu
Bagai tanam paksa saat hitam mata hatiku
Dan disetiap tidurpun,
Kau sapa aku dengan kalimat-kalimat syahdu
Yang merindu masa dan waktu
“bismika allahumma ahya waa bismika amutu”
Sekarang,
Cahaya hati ini ingin cerewet mu kembali
Untuk menghiasi bukan hanya waktu sepi
Mulai mentari tersenyum dan
Meningal di ufuk hari.
Tak cukup, jika kau tak datang dalam mimpi
Dan miniduriku kembali
Seperti saat akhlakku sangat bayi.
Aku tidak akan mengelilingi lagi
Malamku yang diam
Siang panjang tanpa arti dan
Membunuh sepi sendiri.
Sekarang aku dalam dirimu
Gendonglah aku seperti kau mengendong para santri ini
Menyusui, menyuapi dan
Menina bobokkan tanpa melihat siapa ini.
Banyuanyar,
Tidurkan aku supaya tau
Nostalgia dalam mimpi indah mu.
Banyuanyar, 20 April 2017
Komentar0